Ross procedure
The Ross Procedure adalah jenis operasi katup aorta khusus di mana katup aorta pasien diganti dengan katup pulmonalis pasien sendiri. katup pulmonalis kemudian diganti dengan katup pulmonalis kadaver cryopreserved (jenazah). Pada anak-anak dan dewasa muda, atau pasien sangat aktif yang lebih
tua, prosedur ini menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan
penggantian katup aorta tradisional dengan prostesis diproduksi .
Gambar . A : Katup pulmonalis dan segmen arteri pulmonalis yang dipotong . Segmen pulmonalis ini nantinya akan ditempatkan pada posisi aorta mengganti katup aorta sakit
Gambar . B : Katup aorta sakit dan jaringan proksimal diangkat, meninggalkan kanan dan kiri arteri koroner dengan hanya tombol jaringan .
Fig. C autograft pulmonalis ditempatkan pada posisi aorta dan jaringan pada kedua sisi kanan dan arteri koroner kiri kemudian dijahit ke dalam segmen paru dan ditutup. Sebuah kadaver katup pulmonal dan arteri homograft kemudian diganti pada posisi paru untuk menggantikan segmen paru dipotong..
Umur
dari autograft pulmonal pada posisi aorta lebih unggul dibandingkan bioprostheses (katup buatan dari hewan) seperti katup babi, yang cenderung menurun. Selanjutnya, antikoagulan tidak diperlukan seperti dengan katup mekanik. Dengan demikian, individu dapat menjalani hidup aktif tanpa risiko yang terkait dengan terapi antikoagulasi. Hal
ini sangat penting bagi wanita usia subur yang membutuhkan penggantian
katup aorta, sebagai antikoagulasi merupakan kontraindikasi pada
kehamilan .
Longevity of the pulmonary
autograft in the aortic position is superior to bioprostheses such as
porcine valves, which tend to degenerate after only a few years in
patients under 35 years of age. Furthermore, anticoagulation is not
required as with mechanical valves. Thus, individuals can lead an active
life without the risks associated with anticoagulation therapy. This is
especially important for women of child bearing age needing aortic
valve replacement, as anticoagulation is contraindicated in pregnancy.
Rereferensi:
1. Ross Procedure. Cardiothoracic Surgery
ACT | Activated Clotting Time
ACT (activated clotting time, aktifasi waktu pembekuan), pertama kali dijelaskan oleh Hattersley pada
tahun 1966 dan ACT digunakan sebagai point of care test (POCT)
dasar pada titik uji perawatan koagulasi yang digunakan untuk memonitor efek antikoagulan dari unfractionated heparin (UFH, heparin
tak terpecah) pada pasien yang menggunakan cardiopulmonary bypass (CPB), mesin pintas jantung paru, ECMO (extracorporeal membrane oxygenation), menjalani percutaneous transluminal coronary angioplasty (angioplasti koroner
perkutan transluminal), hemofiltrasi atau pasien yang menjalani hemodialisis.
Pada awal cardiopulmonary bypass (CPB, pintas jantung paru) dosis heparin yang
digunakan untuk mencegah pembekuan di sirkuit ekstra korporeal didirikan
secara empiris - dosis menjadi minimum dengan yang pembekuan di sirkuit
extracorporeal tidak terjadi. Batas ACT aman adalah di wilayah 300 detik didasarkan pada
pengamatan bahwa di atas tingkat ini bekuan darah jarang terjadi di
sirkuit extracorporeal. Pasien yang akan menggunakan mesin pintas jantung paru, akan diberikan UFH sebanyak 300-400 IU/kg atau dengan rumusan 3-4 gr/KgBB (1 gr =100 IU) dengan bolus yang diperlukan
untuk mempertahankan ACT > 400.
Darah segar (whole blood) yang baru diambil dari pasien, sejumlah darah itu kemudian dimasukkan dalam permukaan tabung aktivator [awalnya aktivator y ang digunakan adalah celite, akan tetapi umumnya kini menggunakan aktivator lain seperti kaolin dan kaca bola ] yang mengakibatkan aktivasi koagulasi melalui jalur intrinsik [Faktor XII].
Ketika memasukkan darah dalam tabung, tekan tombol start untuk menandakan bahwa alat sudah mulai untuk menghitung lamanya darah yang dimasukkan menggumpal. Ketika darah sudah bercampur dengan reagen/aktivator, maka proses koagulasi dimulai.
Metode
Jenis aktivator mempengaruhi waktu pembekuan.
Activator |
Activated Clotting Time [ACT]
|
---|---|
None | 190 - 300 detik |
Celite | 100 - 170 detik |
Glass | 110 - 190 detik |
Kaolin | 90 - 150 detik |
Berbagai mesin telah dikembangkan dalam pemeriksaan proses ini. Pada pasien non-antikoagulan, ACT adalah di wilayah 107S ± 13 detik. Selama cardiopulmonary bypass, heparin dititrasi untuk mempertahankan ACT antara 400 dan 600 detik. Selama ECMO, heparin dititrasi untuk mempertahankan ACT antara 220 dan 260s.
Penyebab Perpanjangan ACT |
---|
Heparin |
Hypothermia |
Hypofibrinogenaemia |
Hemodilusi |
Aprotinin |
Thrombocytopaenia |
Kelainan trombosit kualitatif |
Defisiensi faktor pembekuan lainnya |
Rentang Referensi
Kisaran referensi untuk ACT bervariasi tergantung pada metode yang digunakan untuk pengujian; biasanya jatuh di suatu tempat dalam waktu 70-180 detik.
Heparinisasi pada mesin CPB memiliki tujuan untuk memperoleh nilai ACT dalam rentang 400-500 detik (biasanya> 480 detik), tergantung pada metode. Heparin yang diberikan pada mesin CPB 4-5 unit/mL cairan priming. Untuk indikasi lain, tujuan ACT biasanya lebih rendah daripada bagi cardiopulmonary bypass.
Referensi:
1. Activated Clotting Time [ACT] diakses melalui http://www.practical-haemostasis.com/Miscellaneous/Miscellaneous%20Tests/act.html pada tanggal 23 Mei 2014
Priming CPB
3/20/2013
No comments
Salah satu hal yang dilakukan seorang perfusionist untuk mempersiapkan mesin CPB dengan mengisi sirkuit mesin pintas jantung paru dengan larutan isotonik
Coarctation of The Aorta
Rastelli Procedure
Diuretik
3/15/2013
Diuretik, Hipertensi, Obat
Diuretik menghasilkan peningkatan aliran urin (diuresis) dengan menghambat reabsorbsi natrium dan air dari tubulus ginjal. Proses reabsorbsi terjadi di proksimal dan ansa henle juga distal. Diuretik memiliki efek antihipertensi dengan meningkatkan pelepasan natrium dan air. Sehingga sejumlah cairan keluar melalui urin
kelebihan cairan, seperti udem paru ataupun udem perifer
kelebihan cairan, seperti udem paru ataupun udem perifer
Tekanan Darah
Tekanan darah adalah kekuatan darah terhadap dinding arteri. Tekanan darah dicatat dengan dua angka, yaitu tekanan sistolik (saat jantung berdetak) dan tekanan diastolik (saat jantung berelaksasi antara denyut). Pengukuran ditulis satu di atas dan nomor diastolik di bagian bawah. Sebagai contoh, pengukuran tekanan darah 120/80 mmHg (milimeter air raksa) dinyatakan secara verbal sebagai "120 per 80." Tekanan darah normal adalah kurang dari 120 mmHg sistolik dan kurang dari 80 mmHg diastolik.
Blood Flow Measurement
Blood Flow Measurement atau pengukuran aliran darah merupakan suatu tindakan yang dilakaukan untuk mengetahui banyaknya aliran darah berdasarkan
ECMO | Extracorporeal Membrane Oxygenation
3/06/2013
Assist Device, ECMO, Penunjang, Perfusionist
Extracorporeal Membrane Oxygenation atau ECMO merupakan suatu tindakan medis untuk memberikan bantuan pada fungsi jantung dan paru-paru yang mengalami gangguan kronik hingga fungsi dari satu dan atau keduanya dapat pulih.
Ecmo pertama kali digunakan secara sukses pada neonatus dengan gagal napas di tahun 1975. Untuk sekarang Ecmo tidak hanya digunakan pada neonatus, tetapi juga bisa dilakukan pada pediatrik bahkan pasien dewasa dengan gangguan pernapasan dan atau gagal jantung yang tidak respon dengan penggunaan terapi medis /obat-obatan.
Ecmo pertama kali digunakan secara sukses pada neonatus dengan gagal napas di tahun 1975. Untuk sekarang Ecmo tidak hanya digunakan pada neonatus, tetapi juga bisa dilakukan pada pediatrik bahkan pasien dewasa dengan gangguan pernapasan dan atau gagal jantung yang tidak respon dengan penggunaan terapi medis /obat-obatan.
Tipe Kanulasi
VA Ecmo |
Ujung kanul vena femoralis harus berada dekat antara vena cava inverior dan atrium kanan dan kanul arteri femoralis berada di arteri iliaka.
Kanulasi pada VV Ecmo, kanul vena digunakan pada vena femoralis kanan sebagai drainase dan vena jugularis interna kanan untuk kembalikan darah teroksigenasi.
Lokasi kanulasi selain femoral dapat juga dilakukan secara central. Akan tetapi hal ini biasanya dilakukan paska bedah jantung.
Indikasi
Beberapa indikasi dilakukan Ecmo diantaranya :
Komplikasi
Lokasi kanulasi selain femoral dapat juga dilakukan secara central. Akan tetapi hal ini biasanya dilakukan paska bedah jantung.
Indikasi
VV Ecmo |
- Gagal napas dengan rasio PaO2/FiO2 <100 mmHg sudah termasuk penggunaan ventilator mekanik.
- Hipercapnic dengan pH <7.20
- Syock Kardiogenik berulang
- Cardiac Arrest
- Gagal weaning cardiopulmonary Bypass pasca bedah jantung
- Menjembatani proses transplantasi jantung atau pemasangan ventricular assist device
Sirkuit ECMO |
Komplikasi
Komplikasi Ecmo yang berhubungan dengan tindakan kanulasi seperti pneumothorax, gangguan vaskuler, perdarahan, infeksi, emboli), gangguan yang berhubungan dengan antikoagulasi sistemik seperti perdarahan sistem pencernaan, perdarahan pada intracranial,
Referensi:
ELSO guidelines for ecmo centersReferensi:
Perfusion.com
Wikipedia
Dell Children's
Tim Bedah Jantung
Bedah jantung merupakan suatu operasi yang berbeda dengan operasi yang lainnya. Karena adanya personal tambahan dalam tim ini, yakni adanya perfusionist. Selama proses operasi, beberapa personal yang terlibat dalam tim bedah jantung yaitu dokter bedah, asisten dokter bedah, cardiologist, perawat bedah, perfusionist, anesthesiologist.
a. Dokter Bedah
Dokter bedah jantung akan melakukan kunjungan pasien terakhir maksimal sehari sebelum dilakukan operasi ketika penjadwalan operasi sudah dilakukan. Dokter bedah akan memeriksa keadaan pasien dan berbagai kelengkapan lainnya. Dokter akan memberikan penjelasan mengenai tindakan operasi yang akan dilakukan, faktor resiko serta berbagai hal lainnya yang perlu diketahui oleh pasien dan keluarga pasien. Setelah itu akan diminta untuk menandatangani lembar persetujuan tindakan operasi dengan disaksikan perawat, dan anggota keluarga serta tim bedah lainnya.
Dokter bedah akan melihat hasil pemeriksaan pendukung lainnya untuk menentukan tindakan operasi yang akan dilakukan. Beberapa pemeriksaan penunjang diantaranya hasil catheterisasi, echokardiografi, hasil laboratorium, EKG, rontgen dan beberapa hasil pemeriksaan penunjang lainnya yang diperlukan.
b. Asisten dokter bedah
Asisten bedah jantung bertugas sebagai asisten dokter spesialis bedah jantung baik itu sebelum operasi, selama operasi ataupun setelah tindakan operasi.
c. Cardiologis
Dokter spesialis jantung Anda adalah dokter yang merawat Anda sebelum operasi dan setelah operasi. Beliau yang akan melakukan berbagai pemeriksaan penunjang berkaitan dengan kondisi Anda.
d. Perawat bedah
Perawat bedah meliputi perawat scrub dan perawat sirkuler yang memiliki tugas sebagai asisten dokter bedah dalam hal menyiapkan semua hal yang dibutuhkan dokter bedah
e. Perfusionis
Seperti yang saya jelaskan di awal, bahwa perbedaan operasi jantung dengan operasi lainnya adalah adanya tenaga profesional lainnya, yakni perfusionist. Perfusionist memiliki tugas sebagai team yang mengenadalikan mesin pintas jantung paru, cell saver dan alat pendukung lainnya.
f. Anestesiologis
Dokter yang satu ini akan membantu Anda tertidur karena obat bius yang diberikan selama tindakan operasi. Tim anastesi akan melakukan pemasangan berbagai alat seperti infus, endotracheal tube (ETT), kateter swan Ganz, dan akses obat yang harus diberikan.
IABP | Intra-aortic Balloon Pump
3/01/2013
IABP, Penunjang, Perfusionist
IABP (Intra-aortic Balloon Pump) merupakan suatu
alat mekanik yang memiliki fungsi meningkatkan perfusi oksigen
myocard dan pada saat yang sama juga akan meningkatkan cardiac
output. Peningkatan cardiac output ini akan meningkatkan aliran darah
koroner yang membawa oksigen menuju myocard.
IABP pertama kali dikenalkan oleh Dr Adrian
Kantrowitz tahun 1960an yang bertujuan meningkankan perfusi koroner.
Alat ini dikembangkan untuk bedah jantung oleh Dr David Bregman pada
1976.
Indikasi
- Sulit weaning dari mesin pintas jantung paru
- Syok kardiogenik.
- Gagal Jantung.
- Infark myocard akut
- Refractory unstable angina
- Cardiac surgery
- Cardiomyopathies
- Refractory LV failure
- Sepsis
Absolute
|
Relative |
Aortic regurgitation
|
Uncontrolled sepsis |
Aortic dissection
|
Abdominal aortic aneurysm |
Chronic end-stage heart disease with no anticipation
of recovery
|
Tachyarrhythmias |
Aortic stents
|
Severe peripheral vascular disease |
Major arterial reconstruction surgery
|
Pompa pada IABP terbuat dari bahan polyethylene yang
dimasukkan ke aorta melalui arteri femoralis. Pompa tersedia dengan
ukuran 2.5 cc - 50 cc. Balon diarahkan menuju arorta descending,
sekitar 2 cm arteri subclavian kiri.
Pada saat diastolik, dimana katup aorta tertutup,
balon akan inflasi (mengembang) sehingga meningkatkan perfusi ke
koroner. Pada saat sistolik, balon akan mengempis (deflasi), darah
yang diejeksikan ventrikel kiri akan meningkatkan cardiac output
sekitar 40%. Sehingga dengan adanya bantuan ejeksi dari balon, maka
balon menurunkan beban kerja ventrikel kiri dengan menurunkan
afterload juga kebutuhan oksigen myocard. Balon mengembang dengan
helium. Inflasi balon dapat dipicu oleh EKG, tekanan darah.
Referensi
- Texas Heart Institute. Intra-aortic Balloon Pump.Terdapat dalam http://texasheart.org/Research/Devices/iabp.cfm diakses pada tanggal 20 Maret 2013.
- Wikipedia
- Mary E. Klingensmith, M.D. The Washington Manual of Surgery.
- Krishna, Murli and Zacharowski, Kai .2009. Principles of Intra-aortic Balloon Pump Counterpulsation.Continuing Education in Anaesthesia, Critical Care & Pain j Volume 9 Number 1 2009. Downloaded from http://ceaccp.oxfordjournals.org/ by guest on March 20, 2013