Oksigenator

Oksigenator merupakan alat medis yang digunakan perfusionist dalam bedah jantung. Oksigenator memiliki fungsi sebagai pengganti paru-paru baik proses oksigenasi ataupun pelepasan karbondioksida dari darah. Oksigenator digunakan pada bedah pintas jantung paru ataupun juga pada penggunaan ECMO (extracorporeal membrane oxygenation).

Oksigenator memiliki luas area permukaan membran berkisar 1 – 4 m2. Berbentuk serat berongga. Jarak difusi gas antara darah dan gas dalam paru-paru buatan berkisar 10-30 µm, lebih besar dibandingkan paru-paru alami. Saat ini paru-paru buatan dengan kandungan gas oksigen 100%, sedang digunakan atau dikembangkan dengan tujuan untuk mencapai tingkat pertukaran gas sehingga dapat mendukung proses metabolisme pasien saat beristirahat.

Membran oksigenator pertama kali digunakan oleh Kolff tahun 1955. Pada saat itu, material membran yang tersedia relatif impermeabel terhadap gas oksigen dan karbondioksida. Membran oksigenator yang pertama yang dibuat dan digunakan secara klinis telah dilaporkan oleh Clowes dan Hopkins pada tahun 1956. Membran oksigenator tersebut dibuat dari ethylcellulose multilayer flatsheet membranes dan memiliki luas permukaan 25 m2.
Faktor tersebut telah membatasi penggunaan membran oksigenator secara klinis dari tahun 1970an dan awal 1980an, meskipun membran sheet tipis yang pertama kali terbuat dari polyethylene dan polytetraflourethylene telah tersedia. Perkembangan polydimethylsiloxane dengan permeabilitas yang tinggi terhadap oksigen dan karbondioksida, telah membawa kemajuan besar dalam penetapan teknik pengerjaan dari membran oksigenator pada tahun 1960an dan tahun 1970an. Luas permukaan membran yang dibutuhkan dapat dioptimasi hingga kurang dari 6 m2.
Terobosan nyata datang seiring dengan perkembangan hydrophobic microporous hollow fiber membrane dengan ukuran pori < 0,1 um pada tahun 1980an. Pada tahun 1980an, microporous hollow fiber membranes menjadi komersial. Membran oksigenator dengan aliran ekstraluminar membutuhkan luas permukaan membran yang kurang dari 2 m2 untuk merawat pasien dewasa

Referensi :
1. Handayani, Susanto. 2010. Aplikasi Membran untuk Paru-paru Buatan

Trombosis

http://www.brainhq.com/media-gallery/detail/161/96
Trombosis adalah pembentukan masa abnormal dari konstituen darah (thrombus, trombus) di dalam pembuluh darah.
Ketika pembuluh darah terluka, tubuh menggunakan platelet (trombosit) dan fibrin untuk membentuk bekuan darah untuk mencegah kehilangan darah. Bekuan yang istirahat bebas dan mulai melakukan perjalanan ke seluruh tubuh dikenal sebagai embolus.
Ketika ukuran trombus secara signifikan cukup besar akan mengurangi aliran darah ke jaringan, hingga menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen) dan meningkatkan  penumpukan produk metabolik seperti asam laktat. Sebuah trombus yang lebih besar menyebabkan obstruksi jauh lebih besar untuk aliran darah dapat menyebabkan anoksia, perampasan lengkap oksigen dan infark, kematian jaringan.