Guidelines for Coronary Artery Bypass Graft Surgery

Diambil dari ACC/AHA Guidelines for Coronary Artery Bypass Graft Surgery tahun 2011

Sistem Konduksi




















Referensi

  1. Conducting System of the Heart terdapat dalam http://antranik.org/conducting-system-of-the-heart/ diakses pada tanggal 1 Februari 2012

EKG

EKG atau ECG merupakan istilah singkat dari Elektrokardiogram/Elektrocardiogram, suatu grafik yang menggambarkan rekaman kelistrikan jantung. Dengan adanya sistem kelistrikan ini, jantung dapat bekerja dengan adanya denyutan yang kita rasakan. Grafik rekaman yang dihasilkan berupa tegangan listrik yang dihasilkan sumber listrik pada jantung terhadap waktu. Sedangkan istilah elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung.

Monitoring Selama CPB

Selama tindakan bedah, perfusionist memantau kondisi pasien dan mesin. Hal yang dipantau dari pasien meliputi EKG, Systemic arterial pressure, central venous pressure (CVP), suhu tubuh , urin output, pulse oximetry.
Hal yang dipantau dari sirkuit mesin cardiopulmonary bypas (CPB) diantaranya saturasi oksigen vena, Tekanan oksigen (PO2), aliran udara oksigenator, konsentrasi oksigen, aliran darah,  arterial line pressure, pemberian cardioplegia, suhu darah dari sirkuit CPB, suhu air heater/cooler.
Pemantauan hasil laboratorium yang perlu dipantau selama CPB diantaranya ACT (Activated clotting time), Gas darah, konsentrasi sel darah merah (hemoglobin dan hematokrit), serum kalium, gula darah, volume hemofiltrasi, serium kalsium , laktat dan magnesium.

Perfusionist

Istilah perfusionist merupakan sesuatu istilah yang masih asing terdengar, bahkan untuk di kalangan medis sendiri. Perfusionist merupakan tenaga kesehatan profesional yang tergabung dalam tim bedah jantung. Salah satu tanggung jawabnya selama operasi jantung terbuka adalah mengendalikan mesin pintas jantung paru. Mesin ini berfungsi untuk menggantikan fungsi jantung dan paru selama pelaksaan tindakan operasi jantung.
 Jantung dan paru 'diistirahatkan' dan mesin inilah yang akan mengambil alih tugas mereka. Darah deoksigenasi dari seluruh tubuh ditampung dalam sistem penampung (reservoar) kemudian dipompa dan dioksigenasi oleh oksigenator kemudian dipompa ke sistemik. Dalam hal ini, jantung tetap berada di rongga thorak, tidak dikeluarkan dari tempatnya.
Di Indonesia, yang dapat menjalankan mesin pintas jantung paru baru perawat, dokter (dokter umum, spesialis) dengan terlebih dahulu mengikuti pendidikan khusus pintas jantung paru dimana mereka memiliki pendidikan dasar mengenai dunia medis. 

Jantung Bocor

Ketika mendengar istilah jantung bocor, yang terpikirkan dalam benak kita adalah jantung yang memompakan darah itu akan tidak dapat menampung darah. Sehingga bocor dan darah itu akan tercecer di rongga dada tempat jantung itu berada.
Jantung bocor hanyalah istilah untuk beberapa kelainan pada anatomi/bentuk fisik jantung. Beberapa macam kebocoran jantung dilihat lokasinya, misalkan ventrikel septal defect (VSD, kebocoran di bilik), atrial septal defect (ASD, kebocoran terjadi di serambi), dan paten ductus arterious (PDA, kebocoran di aorta yang menyambung ke pulmonal). Kelainan lain adalah transposition great artery (TGA), tetralogi of fallot, pulmonalis stenosis/atresia, ebstein anomali, serta kebocoran pada katup-katup jantung.
Referensi:
  1. RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. Diakses pada tanggal 20 Maret 2013.
  2. Gambar :

Maze Procedure

Gambar A) konduksi jantung normal, B) Atrial fibrilasi
 Prosedur Maze merupakan salah satu tindakan bedah untuk mengatasi gangguan elektrofisiologi, yakni Atrial Fibrilation (AF, Fibrilasi Atrium). Tindakan ini dilakukan dengan menghambat impuls listrik yang menyebabkan gangguan ritme jantung. 
Tindakan ini dilakukan dalam keadaan pasien terpengaruh dengan bius umum. Dokter bedah jantung akan melakukan Maze dengan disertai tindakan operasi jantung lainnya, yakni CABG, perbaikan katup mitral dan pengganian katup mitral. Jadi, tidak hanya semata-mata melakukan Maze saja.
Dokter bedah akan membuat sayatan pada atrium kemudian dengan alat khusus dengan mengeluarkan energi tertentu hingga jaringan sekitar mati. Jaringan yang mati ini akan menghentikan jaras-jaras listrik liar. Prosedur ini sangat efektif mengobati AF, penelitian menunjukkan 81%-97%.
Gambaran EKG sinus Rhytm (Gambar atas) dan atrial fibrilasi (bawah)
Beberapa komplikasi yang perlu dipertimbangkan dalam tindakan ini meliputi retensi cairan, resiko lainnya yang berhubungan dengan tindakan bedah jantung seperti bleeding (perdarahan), infeksi, stroke dan pneumonia.

Referensi
1. Columbia Surgery. The Maze Procedure.  Terdapat dalam http://columbiasurgery.org/pat/afib/maze.html diakses pada tanggal 4 Maret 2013.
2. Right Diadnosis. Robotic-assisted Maze Procedure terdapat dalam http://www.rightdiagnosis.com/surgery/robotic-assisted-maze-procedure.htm diakses pada tanggal 5 Maret 2013.
3. Cape Thoracic & Cardiovascular Surgery. Maze Procedure. Terdapat dalam http://www.cvsurgery.com/maze.html diakses 25 April 2014

Penulis



Cardiovascular Nurse merupakan sebuah media mengenai dunia kardiovaskular bagi perawat ataupun tenaga kesehatan yang bergelut di sistem jantung dan vaskular. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di cardiovascularnurse@gmail.com atau kontak kami di +62 85224098819

Untuk berlangganan artikel kami, langsung daftarkan alamat e-mail Anda pada kolom 'Berlangganan Artikel Kami (Gratis)'. Anda akan mendapatkan pemberitahuan setiap informasi yang kami tuliskan pada web ini ke-email yang Anda daftarkan langsung.

Semoga kehadiran kami dapat memberikan banyak manfaat bagi kejayaan ilmu pengetahuan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya area kardiovaskular.

Anatomi Jantung









Sumber :
1.  Texas Heart Institute. Heart Anatomy diunduh dari http://www.texasheartinstitute.org/HIC/Anatomy/anatomy2.cfm pada tanggal 2 Februari 2012
2.Antranik. Blood Flow of the Heart. Terdapat dalam http://antranik.org/blood-flow-of-the-heart/ diakses pada tanggal 2 Februari 2012